maroon5-moveslikejagger

Thursday, June 12, 2014

Pengalaman Belajar Pendagogi dan Andragogi

PENDAGOGI
Seperti pengertiannya, Pendagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi guru. istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Pendagogi dikhususkan strategi pembelajaran untuk anak-anak. 
Salah satu contoh pendagogi adalah pembelajaran pada saat SD, sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya saat SD yang berhubungan dengan pendagogi dilihat dari isi pendagogi itu sendiri.
1. Metode pelatihan pasif, seperti metode ceramah. Pada saat SD cara belajar kita pasif, tidak seperti pada saat kuliah yang harus aktif dikelas sehingga mudah memahami materi. Pada saat SD kita semua mendapatkan materi dari guru dan mencatatnya, atau menghafalnya jika ingat. kita tidak berdiskusi di kelas untuk mengkritik atau memberi saran materi yang sudah kita pahami seperti di kuliah.
2. belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis. Pada saat SD, yang kita pahami dan ketahui adalah materi yang diberikan guru. Tanpa ada memahami yang berisi pengalaman hidup sendiri. yang kita ikuti juga biasanya adalah teori-teori yang ada pada buku pegangan.
3. Peserta berkontribusi sedikit pengalaman. pada saat SD kita masih minim pengalaman, sehingga proses pembelajaran yang kita dapat mutlak dari guru atau buku pegangan tanpa ada melihat ke sisi pengalaman diri sendiri.
4. Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman atau kurang informasi. pada saat SD guru memberi pelajaran-pelajaran atau informasi-informasi baru karena mereka menganggap kita tidak berpengalaman.
5. Guru mengontrol waktu dan kecepatan. Pada saat SD, semua jelas diatur oleh guru. guru memberi tahu kapan tugas harus di kumpul, dan guru juga mengontrol sejauh mana tugas itu selesai. guru terus mengingati tugas. karena guru menganggap kita masih kurang memiliki rasa tanggung jawab.
6. guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide atau contoh-contoh. di SD kita mendapatkan contoh-contoh atau ide-ide membuat sesuatu mutlak dari guru, bukan dari siswa didik seperti kita. 
Pengalaman Pribadi Berdasarkan Asumsi Pedagogi
1. ketergantungan. Pada saat SD, saya banyak bergantung pada guru. semua pemahaman pelajaran bergantung pada guru. belum ada rasa tanggung jawab untuk memahami sendiri pelajaran yang diajarkan.
2. Berpusat pada substansi mata pelajaran. di SD, semuanya berpusat pada pelajaran, tidak membahas tentang masalah yang dihadapi. seperti pelajaran B.Inggris, Matematika, IPA, IPS,dll
Jadi intinya, pada saat tahap Pendagogi, semua pembelajaran yang saya dapatkan sangat-sangat bergantung pada guru. Dikarenakan juga saya yang masih minim dengan pengalaman hidup.

ANDRAGOGI
Jika seperti yang kita ketahui Pendagogi adalah metode pengajaran untuk mengarahkan anak-anak. sehingga yang kita ambil contoh adalah pengalaman saya ketika SD, Andragogi mengarahkan atau metode pembelajaran orang dewasa. dan sekarang saya akan mengambil contoh pengalaman andragogi yaitu pembelajaran saat kuliah berdasarkan isi dari Andragogi itu sendiri
1. Menggunakan metode pelatihan aktif. tidak seperti di SD, pada saat kuliah jika ingin memahami materi kita harus belajar secara aktif. aktif disini seperti aktif berbicara mengeluarkan pendapat, aktif memberikan saran maupun kritik, aktif memberikan informasi, atau aktif bertanya jika tidak memahami materi yang disampaikan 
2. belajar berpusat pada masalah kehidupan nyata. Pada saat kuliah ataupun pembelajaran orang dewasa, pembelajaran itu berfokus pada masalah keseharian kita. pembelajaran juga digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari kita.
3. gaya belajar independen. atau gaya belajar bebas. bebas dalam artian disini, dosen atau guru hanya sebagai fasilitator untuk menyampaikan materi. bukan sebagai penanggung jawan kita memahami atau tidaknya suatu materi. pemahaman materi dan penguasaan materi benar-benar menjadi tanggung jawab diri sendiri.
4. keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting. berbeda dengan di SD, jika murid tidak datang, tidak mempengaruhi pelajaran yang diajarkan guru. tetapi pembelajaran orang dewasa membutuhkan peran peserta dikarenakan dengan pengalaman peserta lain kita mendapatkan pemahaman juga. itu mengapa peran peserta lain juga sangat penting.
5. Pembelajaran mempengaruhi waktu dan kegiatan. pembelajaran di kuliah sekarang sangat mempengaruhi waktu kita. kita sebagai orang dewasa harus pandai-pandai memahami bagaimana pembelajaran itu dapat mempengaruhi waktu maupun kegiatan kita di dunia luar.
6. Peserta dianggap sebagai sumber utama untuk ide-ide dan contoh. tidak seperti pada saat SD, guru menjadi sumber utama ide-ide. pada saat kuliah dan pembelajaran orang dewasa, peserta disini berhak sekaligus bertanggung jawab untuk menjadi pemberi ide-ide atau contoh-contoh berdasarkan pemahaman, maupun pengalaman diri sendiri.

Begitulah lebih-kurang pengalaman saya pada masa Pedagogi maupun Andragogi yang sekarang lagi saya jalani. terimakasih(:

No comments:

Post a Comment